Tuesday, December 21, 2004

apa yang tidak diketahui (1)

ini hanya pengulangan...: Di salah satu sudut di wilayah perguruan Shaolin: seorang pendeta muda berlarian menaiki jenjang tangga lima ribu. Di bahunya dijinjing dua ember berisi air yang bolong di dasarnya . Dia harus bisa mengisi penuh bak mandi besar di ujung tangga. di pergelangan kakinya diikatkan pemberat. keringat besar-besar menetes di dahi dan seluruh tubuhnya. perutnya yang hanya diisi semangkuk nasi dan sayur, itu pun semalam, mulai menggeram. yang bisa membuat kakinya masih bisa melangkah adalah hatinya. Yang meneriakkan pesan-pesan ibunya untuk menjadi dirinya yang terbaik bersama bertambahnya tahun. Penderitaan ibunya sewaktu mencarikan makanan untuk dirinya. Mencucikan baju tetangga-tetangga, memasakkan tetangga-tetangganya supaya ada makanan yang bisa dibawa pulang, hinaan-hinaan , cacian cacian yang diperuntukkan kepada ibunya oleh tetangga-tetangga brengsek. pendeta muda itu sendiri belum tahu akan jadi apa dia bila berhasil lulus dari perguruan shaolin ini , selain menjadi pendeta. namun karena sang ibu yang membawanya ke tempat itu, dan pesan-pesan ibunya, dijalaninya semua itu.yang dia tahu hanyalah dia tidak bisa berhenti sekarang. kemarin berhasil dilewatinya latihan-latihan serupa ini, maka begitu juga hari ini akan dilaluinya.seperti akhir hari kemarin, setelah latihan-latihan berat, sang guru memanggilnya dan memberikan padanya sebuah kitab yang ternyata adalah kitab ekonomi yang sedang dipelajarinya, yang bila berhasil dia kuasai, dia akan pantas mengikuti ujian menjadi penasehat perekonomian kerajaan.ini janji sang guru padanya, yang baru diketahuinya di akhir latihan-latihan berat. seperti hari kemarin, sang pendeta muda belum tahu apa yang akan didapatnya dari latihan-latihan hari ini. tapi harapan-harapan yang terbaik ada dalam dadanya.

No comments:

My Mom

My beautiful Mother Yurnita Kamal.  Kind person , strong will , but hard to deal with. Especially whenever our ideas are different with he...